Jumat, 01 April 2011 By: Unknown

produser dan manajer


 Produser
Produser adalah seseorang yang bertanggungjawab secara umum terhadap seluruh plaksanaan produksi. Produksi yang dimaksud biasanya berkaitan dengan produk audio visual antara lain produksi siaran radio, rekaman musik atau lagu, film, iklan, dan program TV.

Fungsi produser
Secara umum, fungsi produser di berbagai bidang ini berbeda satu sama lainnya. Dalam produksi siaran radio misalnya, produser kerap kali melakukan pekerjaan bersifat teknis mulai dari mengumpulkan bahan siaran hingga meramunya menjadi satu program layak siar. Untuk bidang televisi dan film fungsi produser bisa dibilang serupa. Namun, ada perbedaan peran produser pada produksi siaran televisi dan film. Dalam produksi siaran televisi, produser merupakan individu yang layak mendapat pujian terhadap satu program sebagai satu hasil karya. Sementara dalam produksi film, pujian tersebut biasanya diberikan kepada sutradara.dalam produksi televisi seorang produser lebih terlibat pada saat Pra Produksi. Kadang memang banyak orang sulit untuk membedakan fungsi antara produser dan sutradara, karena memang beda tipis. Sebenarnya fungsi produser dansutradara hampir sama. Hanya saja yang membedakan ialah seorang produser lebih terlibat saat praproduksi dan sutradara itu pada saat pelaksanaan produksi.

Produser Tugas dan Tanggung Jawab serta Perannya
Pendahuluan
Suatu ketika. Disaat kita melihat acara siaran TV (televisi), contoh sinetron “Kecil-kecil Jadi Manten”. Sebelumnya diperlihatkan terlebih dahulu susunan tim produksi seperti produser, sutradara, para pemain dan lain sebagainya, begitupun setelah acara selaesai.
Kita akan bertanya-tanya apasih tugas dan tanggung jawab serta peran baik produser, sutradara, para pemain dan lain sebagainya, tapi dalam pembahasan makalah ini kita hanya membahas apa tugas dan tanggung jawab serta peran produser?

Pembahasan
A. Tugas dan Tanggung Jawab Produser
Produser adalah seorang yang bertanggungjawab terhadap perencanaan suatu acara siaran, seperti telah kita ketahui bahwa sebelum merencanakan suatu acara, timbul suatu ide.Ide merupakan buah pikiran dari seorang perencana acara siaran dalam hal ini seorang produser atau dari orang lain, sesuai dengan teori komunikasi ide merupakan rencana pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton, melalui medium televisi dengan maksud dan tujuan tertentu, karena itu sewaktu akan menuangkan idenya dalam bentuk sebuah naskah siaran, harus selalu memperhatikan factor penonton, agar apa yang disajikan dalam bentuk acara siaran dapat mencapai sasarannya. Penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan format yang telah direncanakan.Apabila materi acara sudah direncanakan secara baik dan sesuai dengan keinginan maka langkah- langkah berikutnya adalah:
1) Merencanakan susunan artis bersama Pengara Acara yang ditunjuk
2) Merencanakan kegiatan
3) Merencanakan anggaran produksi yang disesuaikan dengan rencana kegiatan
4) Membentuk Unit pelaksana kerja produksi, PD, FD, Asisten PD, Art Direktor, Unit Manager
5) Menyusun organisasi pelaksana
6) Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan dalam hal ini produser berkonsultasi dengan Technikal Director (TD)
7) Membagi skenario kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan produksi

Tugas dan Tanggung Jawab Produser dalam Empat Tahap
·         Pra Produksi:
a. Mengembangkan konsep gagasan
b. Membuat rencana biaya produksi
c. Menentuka pengaran acara
d. Mengadakan pembicaraan dengan penulis naskah
e. Menyetujui berbagai saran dari pengarah acara, peñata lampu dan peñata dekorasi
f. Memimpin dan mengkordinasikan seluruh rencana produksi
·         Persiapan dan Latihan:
a. Mengawasi kegiatan produksi secara keseluruhan
b. Memperhatikan latihan-latihan dan membuat catatan-catatan yang diperlukan sebagai bahan pengembangan tanpa penambahan anggaran
c. Menyetujui perubahan waktu akibat pengembangan
·         Produksi:
a. Dalam siaran langsungbila diperlukan membantu pengarah acara
b. Dalam rekaman bekerja sama dengan pengarah acara untuk memastikan gambar-gambar yang akan digunakan
c. Sebagai pimpinan pelaksana produksi
·         Pasca Produksi:
a. Menyetujui hasil akhir sesuai rencana yang telah ditentukan
b. Mengadakan kordinasi dengan stasiun penyiaran untuk promosi atau publikasi

Di dalam bukunya Television Production Alan Wurtzel menguraikan kerja produser untuk memproduksi program siaran televisi, For Stage of Television Producton.
Keempat tahapannya adalah sebagai berikut:
(I). Pre Production Planning
Tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau tahap perencanaan.
Bermula dari timbulnya sebuah gagasan atau disebut ide, ini merupakan tanggung jawab seorang produser tapi dapat saja datangnya dari luar, hanya tanggung jawab ide tadi diambil alih oleh produser dari acara yang bersangkutan
Dengan bertitik tolak dari gagasan tadi, produser yang bersangkutan segera mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk bahan pengembangan, selanjutnya data dan fakta yang diperoleh segera meminta kepada penulis naskah untuk menuangkan dalam bentuk tulisan
Apabila naskah dinilai telah memenuhi sarat,maka produser menyelengarakan planning meeting, dengan mengundang anggota kerabat kerja inti yang terdiri dari pengarah acara, technical director, audio engineer, engineering, art director.
Dalam planning meeting produser melakukan pendekatan produksi tentang rencana produksinya dan seluruh anggota inti memberikan berbagai masukan, sehingga akhirnya rencana produksi tadi akan dapat direalisasikan atas kesepakatan bersama.
Selanjutnya produser mempersiapkan berbagai hal yang bersifat mendukung rencananya, misalnya merencanakan anggaran yang diperlukan. Sedangkan anggota inti dengan selesainya planning meeting berarti telah mempunyai bahan-bahan sebagai rencana kerja, yang bersifat mendukung rencana produksi nantinya.
(2). Setup and Rehearsal
Setup merupakan tahap persiapan-persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat kerjanya, sejak dari mempersiapkan peralatan yang akan digunkan baik untuk keperluan di dalam maupun di luar studio, seperti mempersiapkandenah. Sedang masalah latihan tidak saja berlaku bagi para artis pendukungnya, tapi sangat penting pula bagi anggota keraba kerja seperti peñata lampu, peñata suara, kameramen, switcher, floor director sampai kepengarah acaranya sendiri. Dalam latihan ini dipimpin langsung oleh pengarah acara.
(3). Production
Production adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif bagi radio dan bentuk audio visual untuk televisi.
Seperti telah kita ketahui bahwa pelaksanaan produksinya tergantung dari naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya yang mana naskah merupakan hasil perenungan ide.
Karakter produksi dibagi atau ditentuka menurut lokasinya:
a. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio
b. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio
c. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar
Sedangkan kamera yang digunakan dapat meggunakan kamera labih dari satu kamera atau hanya menggunakan satu kamera jinjing.
(4). Post Production
Pada tahapan terakhir merupakan tahapan penyelesaian atau tahap penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita auditif maupun pita audio visual.
Tahap penyelesaian meliputi :
a. Melakukan editing baik gambar atau suara
b. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualisasinya
c. Pengisian narasi
d. Pengisian soun efek dan ilustrasi
e. Melakukan avaluasi terhadap hasil produksinya.
Di dalam evaluasi ini dapat saja hasil produksi tadi dinyatakan layak siar, tetapi dapat pula masih diberikan beberapa catatan misalnya, masalah ilustrasi, editing gambar dan sebagainya, sehingga masih harus dilakukan perbaikan.

B. Peran Produser
Meskipun pada bab sebelumnya telah diuraikan secara garis besar tugas seorang produser, kiranya masih harus dijelaskan secara rinci seberapa jauh peran seorang produser.

(a). Didalam melaksanakan tugsnya seorang produser akan selalu berusaha mengembangkan program siarannya, serta akan mengawasi segala bentuk produksi sejak dari pre production meeting sampai dengan editing video tape dan sebagai seorang yang mempunyai pertanggungjawaban penuh untuk setiap unsur, baik unsur tehnik dan perekayasan, yang semuanya dituangkan kedalam bentuk produksi

(b). Untuk ini Alan Wurtzel didalam bukunya Television Production menyatakn sebagai berikut :
“ It has been said that the theather is an actor’s medium motion pictures a director’s medium and televisi on a producer’s medium”18)
Telah dikatakan bahwa pada teater actor merupakan mediumnya di film bioskop sutradara merupakan mediumnya, sedang pada televisi mediumnya adalah produser.
(c). Dari keterangan Alan Wurtzel diatas, menunjukan betapa besarnya tugas dan tanggung jawab atau peran seorang produser pada televise meskipun sudah kita ketahui bersama bahwa tugas pada televisi merupakan tugas kolektif, tetapi meskipun demikian tentu dibutuhkan adanya pimpinan, yang mempunyai wewenang, tanggungjawab, dan mempunyai bakat untuk merencanakan operasional serta dengan penuh pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu, meskipun hal ini tidak dapat ditafsirkan sebagai bertele-tele, dan itulah peran seorang produser Televisi.

(d). Hal yang tidak boleh diabaikan adalah sebagai seorang produser mempunyai daya reka dan daya cipta yang tinggi, sehingga tidak berlebihan kiranya kalau sebagai seorang produser harus mempunyai jiwa “ showmanship “ seperti telah diuraikan dimuka
Dalam hal ini seorang eksekutif produser dari NBC Paul Rauch berpendapat sederhana sekali tetapi cukup mengena, seperti yang dikutip oleh Alan Wurtzel sebagai berikut :
“ A producer must have good taste”19 ). Seorang produser harus mempunyai selera yang baik.

(e). Dari apa yang disampaikan oleh Paul Rauch tadi dapat dikatakan bahwa memproduksi meliputi bukan saja masalah kemampuan untuk mengetahui tentang masalah Insting serta masalah pengalaman tentang apa yang akan dikerjakan, tetapi juga bagaimana menerapkan Imajinasi yang dimiliki dan kecerdikan untuk mengembangkannya, hal ini seperti disampaikan dimuka masalah daya rekam dan daya cipta. Hanya saja masalah daya reka dan daya cipta tadi kiranya tidak cukup untuk menentukan keberhasilan dalam tugas seorang produser, sebab televisi mempunyai masalah yang sangat komplek khususnya didalam hal masalah tehnik dan diminta suatu pengorganisasian yang benar-benar efektif, dan melaksanakan kordinasi yang baik dalam menangani berbagai masalah

(f). Dalam hal ini sesuai dengan pendapatnya George Heinemann seorang produser dari NBC yang mengatakan “ Producting is 60 percent organization and 40 perset creativity “ 20 )
Kegiatan produksi 60 % merupakan kegiatan pengorganisasian dan yang 40 % merupakan kreatifitas .
Dari keterangan Heinemann diatas menunjukan bahwa tanpa kemampuan mengorganisasikan, sangat kecil kemungkinannya dapat merubah bentu kreatifitas menjadi suatu program Televisi yang baik

(g). Akhirnya sebagai seorang produser dalam melakukan tugas memproduksi, disamping harus bertindak sebagai seorang komunikator, Ia harus mampu pula menyampaikan gagasannya serta mendorong dan membangkitkan semangat kerja teamnya, dalam arti mampu memberikan motivasi, Inspirasi membimbing dan memimpin satuan kerja tadi , dimana semua itu merupakan upaya untuk dapat menghasilkan suatu karya produksi yang memenuhi selera, keinginan serta kebutuhan khalayak siaran.
Sesuai dengan hal tersebut diatas, dalam hubungannya dengan kepentingan hal tersebut diatas, dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak maka produser harus melakukan upaya-upaya tertyentu agar dapat melakukan pendekatan dengan selera keinginan serta kebutuhan khalayak tadi, dengan jalan melakukan penelitian khalayak.

(h). Salah satu alasan mengapa seorang produser mempunyai wewenang dan pertanggungjawaban yang penuh, semta-mata hanya karena alasan Business, sebab bagaimnapun Televisi memerlukan suatu sumber yang terus menerus atau tetapi bagi bahan acaranya dan banyak orang yang terlibat kedalam produksi acara, dan hampir setiap anggota team tadi ikut kedalam kegiatan apabila mereka mempunyai bakat yang diperlukan, kemudian meninggalkan kegiatannya apabila andilnya telah selesai.setelah itu hanya seorang produser dan kemungkinan masih ada juga beberapa anggota pelaksana masih mendampinginya sampai selesainya penyiaran dari acara yang telah dikerjakan tadi.Karena itu seorang produser harus mengetahui serba sedikit berbagai pengetahuan yang erat dengan ruang lingkup masalah produksi,baik tentang masalah kamera , tata cahaya tehnik editing dan Ia harus pula mempinyai pengetahuan tentang berbagai aspek produksi sehingga dapat membuat keputusan yang setepat-tepatnya,disamping itu sebagai seorang produser harus pula mengetahui kemampuan serta keterbatasan setiap unsur produksi dan mengetahui pula tentang anggota setiap team akan kemampuannya dan mampu menilai andil apa yang telah diberikan dalam upayanya mengembangkan hasil karya produksinya

KESIMPULAN
Setelah kita mengkaji tugas dan tanggungjawab serta peran seorang produser, disebutkan bahwa seorang produser mempunyai andil yang asngat besar dalam terbentuknya suatu team produksi, selain itu seorang produser juga harus mengontrol secara teliti kerja team produksi demi lancarnya program acara yang telah direncanakan. Yang tidak kalah pentinya bahwa seorang produser adalah orang yang mendanai atau membiayai pada program acara yang direncanakan

DAFTAR PUSTAKA
Sastro Subroto Darwanto, Prouksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1992.

Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramidatradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.

Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok[13]. yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan,pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.[14] Ketiga keterampilan tersebut adalah:
 1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
 Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
   2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
   3. Keterampilan teknis (technical skill)
 Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perl  dimiliki manajer, yaitu:

 1. Keterampilan manajemen waktu
      Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
      Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Keahlian atau Keterampilan Manajer
1. Conceptual Skill
Kemampuan kognitif (pengalaman, integensia) untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan keetrkaitan diantara bagian-bagiannya. Berarti kemapuan untuk berfikir strategis (mengambil pandangan yang luas dan bersifat jangka panjang).
2. Human Skill
Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain
3. Technical Skill
Pemahaman dan kefasihan dalam melakukan tugas tertentu, mencakup penguasaan metode, teknik dan peralatan yang digunakan.

Jenis-jenis Manajer, berdasarkan :
1. Perbedaan vertikal atau hirarki
a. Top Manager
Seorang manajer yang berada pada puncak hirarki dan bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Contoh : Dirut, Presiden Direktur, CEO.
b. Middle Manager
Manajer yang bekerja pada tingkat menengah organisasi dan bertanggung jawab atas unit usaha dan departemen utama,. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
Project Manager
Manajer yang bertanggung jawab untuk pekerjaan sementara yang melibatkan partisipasi orang yang datang dari berbagai fungsi yang dan tingkatan organisasi
c. First Line Manager atau Lower Manager
Seorang manajer yang secara langsung bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa. Contoh : Supervisor
2. Perbedaan Horizontal (luas ruang lingkup tugas)
a. General Manager
Manajer yang bertanggung jawab terhadap sejumlah departemen yang menjalankan fungsi yang berbeda atau manajer yang bertanggung jawab untuk divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
b. Functional Manager
Manajer yang bertanggung jawab atas departemen yang menjalankan tugas fungsional tunggal serta memiliki karyawan dengan pelatihan dan keahlian yang serupa. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
Peran Manajer
Peran : sekumpulan harapan atas perilaku manajer

Tiga Kategori Peran Manajer
1. Peran Informasi Manajer
Menjelaskan kegiatan untuk mempertahankan dan mengembangkan jaringan informasi
a. Monitor. Aktivitasnya :
- Mencari dan menerima informasi
- Melihat singkat laporan
b. Penyebar luas. Aktivitasnya :
- Meneruskan informasi kepada anggota organisasi
c. Juru bicara. Aktivitasnya :
- Menyampaikan informasi kepada pihak luar
2. Peran Interpesonal
Berkenaan dengan hubungan orang lain dan berkaitan interpersonal yang dibahas
a. Sebagai figur pemimpin. Aktivitasnya :
- Kegiatan ceremonial
b. Pemimpin. Aktivitasnya :
- Mengarahkan dan memberikan motovasi kepada bawahan. Seperti : melatih,, membimbing dan berkomunikasi
c. Sebagai penghubung. Aktivitasnya :
- Menjaga saluran komunikasi, baik di dalam atau di luar organisasi
3. Peran Pengambilan Keputusan : menentukan pilihan dan mengambil tindakan
a. Wirausahawan. Aktivitasnya ;
- Mewakili proyek perbaikan
- Mengidentifikasi ide
b. Penanganan gangguan. Aktivitasnya :
- Mengambil tindakan korektif selama terjadi krisis
- Menyelesaikan konflik antar bawahan
- Beradaptasi dengan lingkungan
c. Pengelolaan sumber daya. Aktivitasnya :
- Memutuskan siapa yang memperoleh sumber daya
- Menentukan jadwal dan anggaran
- Menetapkan prioritas
d. Negosiator. Aktivitasnya :
- Mewakili departemen selama negosiasi, koontrak kerja, penjualan, pembelian dan anggaran.
2. Peran Manajer
Peran : sekumpulan harapan atas perilaku manajer Tiga Kategori Peran Manajer
a. Peran Informasi Manajer Menjelaskan kegiatan untuk mempertahankan dan mengembangkan jaringan informasi Kategori Peran Aktivitas Informasi
b. Pengawasan
- Mencari dan menerima informasi
- Melihat singkat laporan
c. Penyebar luas
- Meneruskan informasi kepada anggota organisasi
d. Juru bicara
- Menyampaikan informasi kepada pihak luar
2. Peran Antar PribadiKategori Peran AktivitasAntar Pribadi
Sebagai figur
- Kegiatan ceremonial
b. Pemimpin
- Mengarahkan dan memberikan motovasi kepada bawahan. Seperti : melatih,, membimbing dan berkomunikasi
c. Sebagai penghubung
- Menjaga saluran komunikasi, baik di dalam atau di luar organisasi
3. Peran Pengambilan Keputusan :
menentukan pilihan dan mengambil tindakan
Kategori Peran Aktivitas Pengambilan Keputusan
a. Wirausahawan
- Mewakili proyek perbaikan
- Mengidentifikasi ide
b. Penyelesai masalah
- Mengambil tindakan korektif selama terjadi krisis
- Menyelesaikan konflik antar bawahan
- Beradaptasi dengan lingkungan
c. Pembagi sumber daya
- Memutuskan siapa yang memperoleh sumber daya
- Menentukan jadwal dan anggaran
- Menetapkan prioritas
d. Negosiator
- Mewakili departemen selama negosiasi, koontrak kerja, penjualan, pembelian dan anggaran.

Mengelola Dalam Lingkungan Kerja BaruManajemen
Pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif melalui planning, organizing, leading (actuating), dan controlling sumber daya organisasi.

Lingkungan dan Budaya Organisasi
Lingkungan organisasi : Seluruh elemen atau unsur di luar batas organisasi yang memiliki potensi untuk mempengaruhi organisasi.
Lingkungan Organisasi :
1. Lingkungan eksternal, mempunyai dua lapisan
a. Lingkungan tugas :
- Pelanggan : Orang atau organisasi di dalam lingkungan yang membeli barang atau jasa dari organisasi.
- Pesaing : Orang lain dalam industri atau jenis usaha yang sama yang menyediakan barang atau jasa yang sama.
- Pemasok : Orang atau organisasi yang menyediakan bahan baku kepada pihak lain yang menggunakannya untuk menghasilkan suatu produk.
- Pasar Tenaga Kerja : Orang-orang dalam lingkungan dapat diterima bekerja untuk organisasi.
b. Lingkungan Umum :
- Internasional : Bagian dari lingkungan eksternal, merupakan peristiwa yang bersal dari negara lain dan peluang bagi perusahaan domestik.
- Teknologi : Kemajuan ilmiah dan teknologi dalam industri tertentu, serta masyarakat secara luas.
- Sosial Budaya : Karakteristik demografi, norma, kebiasaan dan nilai-nilai masyarakat dimana organisasi beroperasi didalamnya.
- Ekonomi : ”kesehatan” ekonomi secara umum dari suatu negara atau wilayah tempat sebuah organisasi beroperasi.
- Politik dan Hukum
2. Lingkungan internal
- Karyawan
- Manajemen
- Budaya

Manajer dan Lingkungan Kerja Baru
Karakteristik lingkungan kerja baru :
Terpusat pada informasi dan ide daripada mesin dan aktivitas fisik.
Transisi Menuju Lingkungan Kerja Baru
1. Karakteristik Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Sumber daya Aktivitas fisik Informasi
b. Pekerjaan Terstruktur Fleksibel
Terlokalisasi Maya
c. Pekerja Saling ketergantungan Diberdayakan
2. Kekuatan Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Teknologi Mekanis Digital, e-business
b. Pasar Domestik Global
c. Tenaga kerja Homogen Heterogen
d. Nilai yang dianut Stabilitas, efisiensi Perubahan, kecepatan
e. Peristiwa Tenang, dapat diprediksi Berubah-ubah
3. Kompetensi MGT Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Kepemimpinan Otoriter Tersebar
b. Fokus Laba Pelanggan, karyawan
c. Melakukan pekerjaan Individual Kerjasama (tim)
d. Hubungan Konflik, kompleks Kolaborasi
e. Design kerja Kinerja efisien Eksperimen

Manajemen
Mengelola Dalam Lingkungan Kerja BaruManajemen
Pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif melalui planning, organizing, leading (actuating), dan controlling sumber daya organisasi.

Manajemen Inovatif dimasa Sulit
Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efesien melalui perencanaan, pengolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasional.Ada empat fungsi manajemen yaitu :
1. Perencanaan
• mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi dimasa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
2. Pengelolaan
• Menentukan dan mengelompokkan tugas-tugas, alokasi sumber daya, penentuan otoritas
3. Kepemimpinan
• Pengaruh untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.
4. Pengendalian
• Mengawasi aktivitas karyawan, koreksi, mengawasi target dan tujuannya.
Proses Manajemen
• Input (sumber daya)
- Man, materials, money, machine, method, information
• Proses
- Perencanaan : menilik tujuan dan cara pencapaian
- Pengorganisasian : pemenuhan tanggung jawab untuk pencapain tujuan
- Kepemimpinan : menggunakan pengaruh untuk memotivasi bawahan
- Pengendalian : mengawasi kegiatan dan melaksanakan koreksi
• Output (kinerja)
- Mencapai tujuan, produk, jasa, efisiensi, efektivitas

Kinerja
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan tujuannya dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Organisasi Kesatuan sosial yang dirahkan dengan tujuan dan dibentuk dengan penuh pertimbangan.Entitas sosial merupakan dua orang atau lebih, diarahkan dengan tujuan (dirancacng untuk mencapai output tertentu). Efektivitas ? melakukan pekerjaan dengan benar Sejauhmana organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan Efisiensi ? melakukan pekerjaan dengan benar atau sesuai standar Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuanJenis-jenis Manajer, berdasarkan :
1. Perbedaan vertikal atau hirarki
a. Top Manager
Seorang manajer yang berada pada puncak hirarki dan bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Contoh : Dirut, Presiden Direktur, CEO.
b. Middle Manager
Manajer yang bekerja pada tingkat menengah organisasi dan bertanggung jawab atas unit usaha dan departemen utama,. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi. Project ManagerManajer yang bertanggung jawab untuk pekerjaan sementara yang melibatkan partisipasi orang yang datang dari berbagai fungsi yang dan tingkatan organisasi
c. First Line Manager atau Lower Manager
Seorang manajer yang secara langsung bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa. Contoh : Supervisor
2. Perbedaan Horizontal (luas ruang lingkup tugas)
d. General Manager
Manajer yang bertanggung jawab terhadap beberapa departemen yang menjalankan fungsi yang berbeda atau manajer yang bertanggung jawab untuk divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
e. Functional Manager
Manajer yang bertanggung jawab atas departemen yang menjalankan tugas fungsional tunggal serta memiliki karyawan dengan pelatihan dan keahlian yang serupa. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala DivisiKeahlian atau Keterampilan ManajerConceptual Skill Kemampuan kognitif (pengalaman, integensia) untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan keetrkaitan diantara bagian-bagiannya. Berarti kemapuan untuk berfikir strategis (mengambil pandangan yang luas dan bersifat jangka panjang).
f. Human Skill
Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain
g. Technical Skill
Pemahaman dan kefasihan dalam melakukan tugas tertentu, mencakup penguasaan metode, teknik dan peralatan yang digunakan.

Organisasi
Kesatuan sosial yang dirahkan dengan tujuan dan dibangun secara sengaja. Entitas sosial merupakan dua orang atau lebih, diarahkan dengan tujuan (dirancang untuk mencapai output tertentu).Efektivitas ? melakukan pekerjaan dengan benarSejauhmana organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya.Efisiensi ? melakukan pekerjaan dengan benar atau sesuai standarpenggunaan sumberdaya minimal bahan baku, uang, dan manusia untuk menghasilkan jumlah keluaran yang diinginkan.

Fungsi Manajemen :
  1. Perencanaan
· Menentukan tujuan-tujuan, menentukan tugas, menentukan sumber daya
 2. Pengorganisasian
· Menentukan dan mengelompokkan tugas-tugas, alokasi sumber daya, penentuan otoritas
  3. Kepemimpinan
· Pengaruh ? Motivasi
  4. . Pengendalian
· Mengawasi aktivitas, koreksi, mengawasi target dan tujuan

Proses Manajemen
- Input (sumber daya)
- Man, materials, money, machine, method, information
- Proses
- Perencanaan : menilik tujuan dan cara pencapaia
- Pengorganisasian : pemenuhan tanggung jawab untuk pencapain tujuan
- Kepemimpinan : menggunakan pengaruh untuk memotivasi bawahan
- Pengendalian : mengawasi kegiatan dan melaksanakan koreksi
- Output (kinerja)
- Mencapai tujuan, produk, jasa, efisiensi, efektivitas


Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.Kategori etika manajerialRicky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika manajerial ke dalam tiga kategori:
v  Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
v  Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
v  Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.


Hubungan Organisasi dan Lingkungan
Ketidakpastian ? Respons ? Rancangan? ?Aliansi Adaptasi Strategi
1. Peranan lintas batas
2. Kemitraan antar organisasi
3. Joint venture
Lingkungan eksternal merupakan tempat bekerjanya manajer, yang mencakup :
1. Budaya perusahaan
2. Teknologi produksi
3. Struktur organisasi
4. Fasilitas fisik
Budaya : nilai kunci, keyakinan, pemahaman dan norma
Nilai – nilai dasar yang menjadi karakteristik budaya organisasi dimanifestasikan oleh :Simbol, cerita, pahlawan, slogan, upacara
Jenis – jenis budaya :
1. Budaya Kemampuan Beradaptasi
Budaya yang muncul dalam sebuah lingkungan yang menuntut respon yang cepat dan pengambilan keputusan tinggi. Manajer mendorong nilai – nilai yang mendukung kemampuan perusahaan untuk mendeteksi, menginterpretasi dan mengartikulasi dengan cepat sinyal – sinyal dari lingkungan sehingga menjadi respon dan perilaku yang baru. Manajer mendorong dan menghargai kreativitas, eksperimen dan pengambilan keputusan resiko. Contoh : perusahaan elektronik, perusahaan kosmetik
2. Budaya Pencapaian
Oraganisasi yang berbudaya pencapaian sangat memperhatikan pelayanan kepada pelanggan tertentu dalam lingkungan eksternal. Budaya pencapaian berorientasi pada hasil yang menghargai daya saing agresivitas, inisiatif pribadi dan kesediaan untuk bekerja lama dan keras dalam mencapai hasil. Contoh : perusahaan software
3. Budaya Clan
Mempunyai fokus internal pada keterlibatan dan partisipasi karyawan untuk memenuhi perubahan kebutuhan dari lingkungan. Manajer menekankan nilai – nilai seperti kerjasama, mempertimbangkan baik karyawan maupun keluarga dan menghindari perbedaan status.
4. Budaya Birokratis
Memliki fokus internal dan orientasi, konsisten terhadap lingkungan yang stabil. Budaya ini mengikuti aturan dan menggunakan uang secara bijak sangat dihargai, serta budaya yang mendukung dan menghargai cara bekerja sesuai dengan metode rasional dan teratur.

Kebutuhan Lingkungan
Fleksibilitas Stabilitas Eksternal Budaya kemampuan beradaptasi Budaya pencapaian Internal Budaya clan Budaya birokrasi Fokus Strategi  Budaya perusahaan sebagai mekanisme terpenting untuk menarik perhatian, memotivasi dan menarik karyawan yang berbakat. Yang dianggap sebagai alat prediksi terhadapp keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Manajer menempatkan penekanan yang besar dalam seleksi dan sosialisasi sehingga cocok dengan nilai – nilai budaya organisasi, selain itu para pemimpin memperkuat atau merubah budaya perusahaan dengan cara :
1. Mengkomunikasikan visi
2. Menekankan visi melalui kegiatan sehari hari, prosedur kerja dan sistem penghargaan.

Perencanaan
Tujuan (goals, objectives) ? Rencana (plan/blueprint) ? Perencanaan (planning)
Kriteria tujuan yang efektif :
1. Spesifik dan terujur
2. Menyentuh area penting
3. Menantang dan realistis
4. Jangka waktu jelas
5. Dikaitkan dengan kompetensi

Jenis – jenis Perencanaan
1. MBO “Manajer dan Karyawan)
“teori X vs teori Y”

Empat kategori MBO :
a. Menetapkan tujuan
b. Mengembangkan rencana pelaksanaan
c. Menjalankan rencana yang ingin dipakai
d. Penghargaan atas kinerja

Manfaat MBO :
a. Karyawan termotivasi
b. Tujuan departemen dan individu disesuaikan dengan tujuan perusahaan

Kelemahan :
a. Apabila hubungan manajer dan karyawan buruk akan mengurangi efektivitas MBO
b. Administrasi yang terlalu banyak
2. Rencana Sekali Pakai
Rencana yang dipakai untuk sekali tujuan dan tidak diulangi dimasa depan

Program ? proyek ? anggaran

Rencana untuk beragam kegunaan
Rencana yang sedang dijalankan digunakan untuk memberi bimbingan bagi tugas – tugas yang dilakukan berulang
kali dalam organisasi

Kebijakan ? prosedur ? peraturan
3. Perencanaan Berkesinambungan
Yaitu rencana yang menunjukkn tanggapan perusahaan terhadap situasi tertentu, seperti : keadaan darurat atau
 kondisi yang tidak diharapkan

Penggunaan Strategi dan Implementasi Strategi
Manajemen Strategi
Kumpulan keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan strategi dan implementasi strategi yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara organisasi dan lingkungannya.Strategi adalah Rencana tindakan yang menggambarkan alokasi sumber daya dan kegiatan lainnya untuk menghadapi dan membantu organisasi dalam meraih tujuannya.

Tiga Tingkatan Strategi :
1. Corporate Level Strategy
Tingkatan strategi yang berhubungan dengan pertanyaan ”bisnis apa yang akan dijalankan?”. Berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan dan kombinasi antara unit bisnis dan rangkaian produk yang membentuk kesatuanorganisasi.
2. Business Level Strategy
Strategi yang berhubungan dengan pertanyaan ”bagaimana kita bersaing?”. berkaitan dengan tiap unit bisnis atau rangkaian produk dalam organisasi.
3. Functional Level Strategy
Menjawab pertanyaan ”bagaimana kita mendukung strategi di tingkat bisnis?”. berkaitan dengan seluruh departemen.

Penyusunan Strategi
S = Strenght
Karakteristik internal positif yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategi.
W = Weakness
Karakteristik internal yang manghambat kinerja organisasi.
O = Opportunity
Karakteristik lingkungan eksternal yang memliki potensi untuk membantu organisasi mencapai tujuan.
T = Threat
Karakteristik dari lingkungan eksternal yang menhambat organisasi untuk mencapai tujuan.

Strategi Portofolio
Jenis strategi di tingkat perusahaan yang berkaitan dengan kombinasi unit bisnis dan rangkaian produk yang cocok satu sama lain secara logis untuk menghasilkan sinergi dan keuntungan kompetitif bagi perusahaan.
BCG (Boston Consulting Group)
Suatu matriks yang mengevaluasi unit bisnis strategi dikaitkan dengan dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar.
Tingkat pertumbuhan usaha Market Share
Star ?Cash flow Dog
1. Cash Flow
- Market share tinggi
- Tingkat pertumbuhan pasar tinggi
- Arus kas positif
- Promosi tidak perlu
2. Star
- Market share tinggi
- Tingkat pertumbuhan pasar tinggi
- Arus kas positif
- Tingkat pertumbuhan usaha lambat
3. Question Mark
- Market share rendah
- Tingkat pertumbuhan usaha tinggi
- Arus kas negatif
4. Dog
- Marke share rendah
- Tingkat pertumbuhan pasar rendah
- Manajer pasif

Sinergi
Kondisi yang timbul ketika bagian dari organisasi melakukan interaksi untuk memproduksi efek bersama yang lebih besar daripada keseluruhan bagian jika bertindak sendiri-sendiri.
Lima Kekuatan Persaingan (Porter)
1. Masuknya ”pemain baru”
2. Bargaining power from customer
3. Bargaining power from supplier
4. Ancaman produk substitusi
5. Persaingan diantara pesaing

Tiga kekuatan strategi (Porter)
1. Cost leadership : biaya produksi rendah, sehingga harga jual kompetitif
2. Diferensiasi : produk berbeda dari pesaing
3. Fokus : fokus pada maket tertentu

Pembuatan keputusan
Mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan
 dari suatu kesempatan.
Waktu dan Hubungan Manusia dalam Pembuatan Keputusan
• Waktu
Pembuatanan keputusan dipengaruhi oleh prestasi masa lampau, keadaan masa kini dan harapan masa depan.
• Hubungan manusia
Pembuatan keputusan manajer juga dipengaruhi oleh keputusan orang lain yang mungkin dapat bertentangan atau berinteraksi dengan kepuusan mereka.

Masalah dan Peluang
1. Masalah : situasi yang terjadi jika keadaan aktual tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan.
Proses identifikasi masalah :
a. Deviasi dari pengalaman masa lampau
b. Deviasi dari rencana yang ditetapkan berarti proyeksi manajer tidak terpenuhi
c. Komplain dari orang lain (karyawan, konsumen, dsb)
d. Prestasi pesaing
2. Peluang : situasi yang terjadi ketika keadaan menawarkan peluan pada organisasi untuk melampaui sasaran yang telah direncanakan.

Keputusan untuk Memutuskan
• Nilai ambang
Manajer meliha masalah tergantung pada nilai ambang untuk pengakuan adanya masalah, dipengaruhi oleh :
- Pemahaman atas sasaran, rencana dan standar prestasi yang dapat diterima
- Nilai-nilai
- Latar belakang dan keahlian manajer
• Mementukan prioritas
Tidak semua masalah dapat diselesaikan oleh manajer, oleh karena itu diperlukan prioritas.

Sifat Keputusan Manajerial
1. Keputusan Terprogram
• Penyelesaian masalah rutin yang dapat ditangani dengan kebijakan, prosedu dan peraturan tertulis atau tidak
tertulis.
• Untuk menangani masalah yang terjadi berulang dan komponen elemennya dapat ditentukan, diramalkan dan dianalisis.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Penyelesaian spesifik yang diciptakan lewat proses tidak terstrukur unuk menangani masalah non rutin

Kondisi Pembuatan Keputusan
1. Kepastian
Kondisi PK saat seorang manajer mempunyai informasi yang akurat, dapat diukur dan dapat diandalkan tentang hasi
dari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.
2. Resiko
Kondisi PK dimana manajer mengetahui probabilitas suatu alternatif tertentu akan mengarah pada sasaran atau hasil
 yang diinginkan.
3. Ketidakpastian
Kondisi PK ketika manajer menghadapi kondisi eksternal yang tidak dapat diramalkan atau kekurangan informasi untuk menetapkan probabilitas hasil.

Model Rasional Pembuatan Keputusan
Tahap 1 : Pengamatan situasi
• Definisi masalah
• Diagnosis penyebab
• Tentukan tujuan
Tahap 2 : Pengembangan alternatif
• Tentukan alternatif secara kreatif
• Jangan lakukan evaluasi terlebih dahulu
Tahap 3 : Evaluasi alternatif dan pilih alternatif yang terbaik
• Evaluasi alternatif
• Pilih alternatif terbaik
Tahap 4 : Implementasi keputusan dan monitor hasil
• Susun rencana implementasi
• Lakukan implementasi
• Monitor implementasi serta but penyesuaian yang diperlukan

Model Rasional dalam Perspektif
1. Rasionalitas terbatas dan memadai (Helbert Simon)
Rasionalitas Terbatas : Merupakan konsep bahwa manajer mengambil keputusan paling logis dengan kendala berupa
 keterbatasan informasi dan kemampuan.
Memadai : Teknik PK dimana manajer menerima keputusan memuaskan yang mereka temukan pertama.
2. Heuristic (Tversky dan Kehneman)
Teknik PK yang dilakukan sesuai lini empiris dan dengan pedoman umum.

sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_manajerial,
http://renuat.wordpress.com/2009/10/28/ruang-lingkup-organisasi/,
http://bloghendrigmail.blogspot.com/2009/11/produser-tugas-dan-tanggung-jawab-serta.html,
http://kelompok3.blog.perbanas.ac.id/2011/03/06/rangkuman-bab-i-pengantar-manajemen/,
http://dinulislami.blogspot.com/2009/11/pengantar-manajemen.html

0 komentar:

Posting Komentar